Melacak Sejarah Bakso, Kuliner Rakyat yang Mendunia

Sejarah Bakso

Kamu pasti tahu olahan daging yang dibentuk bulat-bulat disebut apa, kan? Absolutely, bakso! Siapa yang tidak mengenal bakso? Street food masyarakat Indonesia yang memiliki rasa gurih dan segar. Super yummy! Mudah banget menemukan makanan yang satu ini, mulai dari jajanan di pinggir jalan hingga di restoran kelas atas. Bahkan, saat ini juga banyak kedai bakso dengan konsep bakso all you can eat, lho! Buat pecinta bakso pasti puas banget, deh! Tapi, tahukah kamu bagaimana asal-usul sejarah bakso? Dari mana asal bakso? Yuk, simak sejarah bakso di sini!

Sejarah Bakso

Sejarah Bakso
commons.wikimedia.org

Bakso merupakan makanan tradisional Indonesia yang telah ada sejak puluhan tahun lalu. Hingga kini, beberapa ahli percaya bahwa bakso berasal dari China. Meski begitu, ada juga yang percaya bahwa hidangan bola daging (bakso) mendapat pengaruh dari kolonial Belanda pada zaman dahulu, lho.

Bakso Berasal dari Dinasti Ming (1368-1644)

Asal usul nama bakso dipercaya berasal dari bahasa Hokkien bak-so (肉酥) yang berarti “daging giling” atau “daging cincang”. Daging pada bakso ini merujuk pada penggunaan daging babi. 

Makanan sejenis bakso ini sudah muncul di China sejak Dinasti Ming pada awal abad ke-17. Konon, kreasi bakso pertama kali dibuat oleh seorang pemuda bernama Meng Bo yang membuat gung wang. Gung wang merupakan sejenis bakso China yang terbuat dari daging babi. Dikutip melalui The Epoch Times, gung wang berasal dari Fuzhou, Provinsi Fujian, China Selatan.

Awal terbentuknya gung wang disebabkan oleh rasa cinta Meng Bo kepada ibunya yang sangat menyukai daging. Namun, karena tekstur daging yang kenyal, ibu Meng Bo yang sudah tua pun kesulitan untuk memakannya.

Terinspirasi dari tetangganya yang menumbuk beras ketan menjadi bahan kue mochi, Meng Bo pun membuat gung wang dengan cara menggiling dan menumbuk daging babi hingga halus dan lembut. Kemudian, ia juga membentuk gung wang atau bakso menjadi bulat-bulat kecil dan merebusnya sehingga dapat dengan mudah dimakan oleh sang ibu. 

Hidangan daging babi giling yang berasal dari Fuzhuo ini kemudian menyebar hingga ke seluruh dataran China. Tentu juga diwariskan secara turun-temurun.

Bakso sebagai Akulturasi Resep China, Indonesia, dan Belanda

Para ahli berpendapat bahwa para pedagang China datang ke Nusantara dengan membawa makanan sejenis bakso. Bersamaan dengan hal tersebut, beberapa pendapat lain juga mengungkapkan bahwa Belanda memiliki peran dalam pembuatan resep tradisional bakso ala Indonesia. 

Dikutip melalui New York Daily News, menurut Ken Woytisek, instruktur koki masakan Asia di kampus Culinary Institute of America, California, kuah dan mie pada bakso mungkin berasal dari resep China, namun baksonya mungkin berasal dari Belanda yang menjajah Indonesia pada abad ke-19. Sebab, di Eropa juga populer swedish meatball atau bola daging swedia sejak lama. 

Perkembangan Bakso di Nusantara

Dari para pedagang China, bakso berkembang di Nusantara dengan segala penyesuaiannya. Mulai dari pemilihan daging yang digunakan hingga dikombinasikan dengan rempah khas Nusantara. Tentu membuat rasanya semakin gurih dan sedap.

Pemilihan daging bakso di Indonesia umumnya menggunakan daging sapi. Hal ini tentu berbeda dengan bakso China yang menggunakan daging babi. Penggunaan daging sapi ini disebabkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia yang muslim. Di mana, terdapat larangan mengonsumsi daging babi. 

Adapun kombinasi rempah khas Nusantara juga merupakan salah satu perkembangan bakso yang terjadi di Indonesia. Semakin berkembangnya zaman, kreativitas masyarakat Indonesia dalam menciptakan resep bakso juga semakin berkembang. Berbagai rempah khas Indonesia dipadukan sebagai bahan baku bakso sehingga rasanya semakin gurih dan lezat. 

Terlihat juga bahwa masakan bakso banyak mengalami akulturasi di Pulau Jawa. Sebab, kini banyak bakso populer yang berasal dari daerah di Pulau Jawa. Misalnya, bakso malang yang berasal dari Malang, bakso solo yang khas ala daerah Solo, hingga bakso cuanki yang khas daerah Bandung. Meskipun demikian, hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki bakso khas daerahnya masing-masing, lho

Perbedaan Bakso Indonesia dengan Bakso China

Perbedaan Bakso Indonesia dengan Bakso China
Perbedaan Bakso Indonesia dengan Bakso China

Meskipun dipercaya berasal dari China, bakso Indonesia dan bakso China memiliki berbagai macam perbedaan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahan utama bakso daging di Indonesia umumnya menggunakan daging sapi, sedangkan bakso China umumnya menggunakan daging babi. 

Tampilan warna bakso Indonesia juga umumnya berwarna abu-abu. Hal ini agak berbeda dengan bakso di China yang umumnya berwarna agak kecokelatan. Pun keduanya juga memiliki cara penyajian yang berbeda, lho. Bakso Indonesia biasanya disajikan dengan kuah kaldu yang banyak. Sementara itu, kuah bakso China umumnya tidak sebanyak bakso Indonesia dan sering kali disajikan terpisah antara bakso dan kuahnya.

Perbedaan Bakso Indonesia dengan Swedish Meatball

Perbedaan Bakso Indonesia dengan Swedish Meatball
Perbedaan Bakso Indonesia dengan Swedish Meatball

Tidak hanya di China dan Indonesia, bola daging juga ada yang berasal dari Eropa, salah satunya swedish meatball atau bola daging swedia. Bentuknya bulat-bulat kecil mirip dengan bakso khas Indonesia. Namun, keduanya memiliki perbedaan. 

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, umumnya daging utama yang digunakan pada bakso khas Indonesia adalah daging sapi. Hal ini juga digunakan pada swedish meatball, lho. Bedanya, kadang-kadang, daging sapi ini dicampur dengan daging babi ataupun daging ayam. Beberapa resep juga menampilkan adanya penambahan tepung roti (breadcrumbs) pada swedish meatball agar teksturnya lebih ringan.

Dari segi tekstur, keduanya memiliki tekstur yang agak kenyal. Namun, swedish meatball umumnya lebih empuk. Hal ini tentu menampilkan perbedaan yang unik pada kedua jenis bakso, ya. 

Selain itu, penyajian antara bakso Indonesia dengan swedish meatball juga berbeda. Apabila bakso Indonesia umumnya disajikan dengan kuah kaldu, swedish meatball umumnya disajikan dengan saus kental. Bahkan, swedish meatball juga sering kali disajikan bersamaan dengan mashed potato (kentang tumbuk) dan selai buah lingonberry. Sungguh unik dan berbeda, ya!

Ciri Khas Bakso Indonesia

Ciri Khas Bakso Indonesia
cookpad.com

Setelah melihat perbedaan bakso khas Indonesia dengan bakso di negara lain, tentu terlihat bahwa terdapat keunikan sendiri dari bakso Indonesia. Di Indonesia sendiri, sebenarnya terdapat banyak jenis bakso dengan keunikannya masing-masing. Namun, secara garis besar dapat diketahui bahwa bakso Indonesia memiliki beberapa ciri khas, seperti dari bahan utama, tekstur, hingga sajiannya. 

1. Umumnya Terdiri dari Bakso, Kuah Kaldu, dan Mi

Bakso di Indonesia terkenal dengan bahan utama berupa bola daging yang dipadukan dengan kuah kaldu dan mi. Adapun bola daging yang digunakan biasanya berasal dari daging sapi. Beberapa variasi dari daging sapi ini juga sering kali ditemukan dicampur dengan daging ikan atau udang.

Kuah kaldu dari bakso Indonesia juga kaya akan rempah-rempah. Sebagai negara penghasil rempah, masyarakat Indonesia memanfaatkan rempah-rempah, seperti bawang putih, bawang merah, dan merica untuk membuat kuah kaldu bakso yang khas dan lezat. Rasa kuah kaldu bakso Indonesia umumnya gurih dan asin.

Mi merupakan pelengkap yang umumnya ditemukan pada seporsi bakso. Mi ini dapat berupa mi kuning ataupun bihun. Tekstur mi yang kenyal dan halus menambah kenikmatan dalam semangkuk porsi bakso. 

2. Memiliki Tekstur Kenyal 

Umumnya, bakso Indonesia memiliki tekstur yang kenyal dan padat. Tekstur ini didapatkan dari perpaduan tepung dengan daging yang digunakan. Tekstur kenyal ini cocok dipadukan dengan kuah bakso yang hangat dan kaya rempah. 

3. Berwarna Abu-abu

Salah satu yang khas dari bakso Indonesia juga berwarna abu-abu. Warna abu-abu pada bakso ini disebabkan oleh adanya reaksi kimia pada proses perebusan bakso. Selain itu, warna abu-abu pada bakso juga dapat mengidentifikasikan daging yang digunakan pada olahan bakso, lho. Semakin gelap warna bakso, maka daging yang digunakan semakin segar. Warna tersebut juga dapat berarti bahwa daging yang digunakan lebih banyak daripada tepung. 

4. Memiliki Banyak Variasi Bahan dan Bentuk

Saat ini, bakso Indonesia sangat bervariasi, mulai dari segi bahan hingga bentuk. Beberapa bahan yang sering kali ditemukan pada bakso Indonesia, seperti cabai, keju, hingga telur. Adapun bentuk-bentuk yang ditemukan tidak hanya bulat saja, tetapi juga terdapat bakso gepeng, lho

Cara Membuat Bakso 

Setelah mengetahui sekilas terkait sejarah bakso, mungkin kamu jadi ingin makan bakso, ya. Ada, nih, resep bakso Indonesia yang simpel dan gurih. Simak di sini resep bakso sapi ala Devina Hermawan, yuk!

Bahan-bahan dalam Membuat Bakso

Bahan-bahan Bola Daging Bakso

  • 500 gr daging sapi (leher), kalau banyak darah potong-potong dan bilas terlebih dahulu
  • 100 gr tetelan / lemak sapi
  • 2 sdm bawang merah goreng
  • ½ sdm bawang putih goreng
  • 80 gr tepung sagu
  • 1,5 sdt garam
  • 2 sdt gula pasir
  • ½ sdt merica
  • 1 sdt Royco Kaldu Sapi
  • 130 gr es batu
  • 1 butir putih telur
  • 2 sdt baking powder

Bahan-bahan Kuah Bakso

  • 2,5 liter air
  • 200 gr tetelan sapi
  • 1 sdt Royco Kaldu Sapi
  • 1 sdt garam
  • ¼ sdt merica
  • 1 sdt gula pasir
  • Potongan daun seledri
  • Potongan daun bawang
  • 1 sdm bawang putih goreng
  • 1 sdm bawang merah goreng

Bahan Pelengkap

  • Sawi hijau
  • Bawang goreng

Cara Membuat Bakso

Cara Membuat Bakso
youtube.com/Devina Hermawan

Cara Membuat Adonan Bakso Sapi

  1. Keringkan daging. Buang bagian silver skin lalu potong-potong.
  2. Masukkan daging ke dalam food processor beserta tetelan. Kemudian, masukkan garam, gula, merica, penyedap rasa, baking powder, bawang merah goreng, dan bawang putih goreng.
  3. Haluskan semua bahan hingga lengket, sekitar 2–3 menit.
  4. Setelahnya, masukkan putih telur ke dalam adonan daging. Haluskan kembali.
  5. Masukkan juga es batu secara perlahan ke dalam adonan daging. Haluskan hingga rata. 
  6. Masukkan tepung sagu. Haluskan kembali.
  7. Pindahkan ke mangkuk. Lalu, simpan dalam kulkas selama 30 menit sampai 2 jam.

Cara Membuat Kuah Kaldu Bakso

  1. Didihkan air, lalu masukkan tetelan sapi.
  2. Sambil mendidihkan air, haluskan bawang putih goreng dan bawang merah goreng, kemudian masukkan ke dalam air yang sedang didihkan.
  3. Masukkan penyedap rasa, garam, gula pasir, dan merica ke dalam rebusan kuah kaldu.
  4. Di lain sisi, siapkan juga potongan-potongan sawi hijau, lalu rebus di panci terpisah dan tiriskan.

Cara Memasak Adonan Bakso

  1. Jika adonan bakso sudah didinginkan, siapkan panci lagi. Lalu isi air dan nyalakan api kecil.
  2. Bentuk adonan bakso menjadi bulat-bulat kecil dengan tangan maupun sendok.
  3. Kemudian, masukkan ke dalam air panas hingga mengapung atau matang. Jangan tunggu air hingga mendidih untuk memasukkan bakso. 

Satukan Kuah Kaldu, Bakso, dan Kondimen Pelengkap

  1. Jika bakso sudah matang, angkat bakso dan masukkan ke dalam rebusan kuah kaldu bakso. 
  2. Kemudian, masukkan juga sawi yang telah ditiriskan ke dalam kuah kaldu.
  3. Aduk pelan hingga merata.
  4. Sajikan bakso ke dalam mangkuk.
  5. Taburkan bawang goreng dan daun bawang di atas bakso.
  6. Bakso siap disajikan.

Itu Dia Sejarah Bakso Indonesia!

Nah, itu dia sejarah bakso yang cikal bakalnya dipercaya sudah ada sejak awal abad ke-17. Saat ini, bakso Indonesia sudah dikombinasi dengan berbagai bahan favorit masyarakat Indonesia, lho. Misalnya terdapat bakso mercon (bakso dengan isian cabai), bakso keju, hingga bakso telur. Bahkan, sekarang juga banyak ditemukan restoran bakso all you can eat! Pasti puas banget buat kamu si pecinta bakso, ya!

1 thought on “Melacak Sejarah Bakso, Kuliner Rakyat yang Mendunia”

  1. Pingback: Review Bakso Neng Amor 2: Bakso All You Can Eat 25 Ribu • Teman Kuliner

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top