Adakah di antara kamu yang menanti tanggal 14 Februari untuk memberikan hadiah sebagai ungkapan kasih sayang? Tanggal tersebut merupakan hari Valentine, momen spesial untuk mengekspresikan cinta. Banyak orang berencana memberikan hadiah untuk orang tercinta pada hari tersebut, biasanya berupa coklat yang dirangkai cantik. Lantas, mengapa coklat identik dengan Valentine? Yuk, simak selengkapnya berikut ini.
Hubungan Coklat dan Valentine

Coklat sering kali dianggap sebagai sebagai simbol kasih sayang, kenikmatan, kehangatan, dan kebahagiaan. Misalnya, dalam film “Charlie and the Chocolate Factory” (2005), coklat dapat disimbolkan sebagai imajinasi, kegembiraan, dan keajaiban. Dalam film ini, coklat menjadi alat untuk menghidupkan semangat dan kebahagiaan.
Dikutip melalui Smithsonian Magazine, coklat sebagai simbol cinta dan kebahagiaan telah diakui sejak peradaban suku bangsa Maya dan Aztec. Kedua suku tersebut memandang coklat, yang berasal dari biji kakao, sebagai hidangan pemberian dewa yang sakral dan berharga.
Dalam kepercayaan tersebut, kakao dinilai memiliki kaitan dengan kesuburan dan cinta. Untuk itu, biasanya kakao dijadikan hidangan saat pertemuan penting. Kakao juga dinilai memiliki banyak manfaat sehingga menjadi barang mewah.
Sekitar tahun 1600-an, penjelajah Eropa mengenalkan kakao ke Eropa. Dari sinilah, kepopuleran coklat di Eropa mulai menyebar. Bahkan, kedai coklat mulai menyaingi keberadaan kedai kopi di London.
Keberadaan Hari Valentine

Dikutip melalui History, nama Valentine didasarkan pada nama martir Kristen, St. Valentine. Gereja Katolik mengakui setidaknya ada tiga orang kudus yang bernama Valentine atau Valentinus, yang semuanya menjadi martir.
Salah satu legenda terkenalnya mengenai Santo Valentine dari Terni, seorang uskup, yang dipenggal oleh Claudius II di luar Roma. Legenda menceritakan bahwa Valentine mungkin dibunuh karena berusaha membantu umat Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang kejam.
Diceritakan juga bahwa Valentine mengirimkan ucapan “valentine” pertama untuk dirinya sendiri. Ia diketahui jatuh cinta dengan gadis muda yang mengunjunginya ketika ia dikurung di penjara.
Sebelum kematiannya, ia menulis surat bertanda tangan “from your Valentine” untuk gadis tersebut. Namun, kebenaran legenda ini masih kurang jelas. Meskipun demikian, legenda ini menekankan daya tarik Valentine sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan romantis.
Adapun tanggal 14 Februari diketahui sebagai hari pengeksekusian martir Valentine. Penanggalan inilah yang pada akhirnya dijadikan sebagai pengingat hari Valentine.
Penyair Geoffrey Chaucer merupakan orang pertama yang mencatat hari Valentine sebagai hari romantis. Dalam puisinya, Parlement of Foules (1382), Chaucer menggambarkan sifat cinta yang dianalogikan dengan “Setiap burung datang memilih pasangannya.” Ada juga yang berpendapat bahwa puisi ini menggambarkan cinta sopan yang terlarang, namun murni.
Pada abad-abad berikutnya, sekitar tahun 1800-an, gagasan hari Valentine sebagai hari libur mulai berkembang. Pada hari ini, orang-orang saling merayakan dengan memberikan kartu ucapan.
Pada masa Ratu Victoria, sekitar 1837-an, hari Valentine mulai menjadi sumber keuntungan komersial. Masyarakat saat itu saling memberikan kartu, lagu, mawar, dan hadiah lainnya.
Cadbury dan Kotak Coklat Berbentuk Hati

Pada masa komersial, Richard Cadbury, seorang keturunan keluarga produsen coklat Inggris, mendapatkan ide untuk meningkatkan penjualannya.
Saat itu, Cadbury baru saja membuat inovasi dengan menggunakan mentega kakao murni yang diekstrasi. Hasilnya menunjukkan coklat minum yang lebih enak dan disukai banyak orang.
Untuk meningkatkan penjualan produk barunya, Cadbury memanfaatkan hari Valentine. Cadbury akhirnya menjual coklat yang dikemas menggunakan kotak cantik. Salah satunya berbentuk hati dengan gambar cupid atau mawar pada tahun 1861.
Kotak ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyimpan kenang-kenangan, misalnya surat cinta ataupun surat lainnya
Dari situlah gagasan coklat sebagai hadiah Valentine muncul. Apalagi, masyarakat pada era tersebut juga mengetahui bahwa coklat digunakan sebagai simbol cinta dan kebahagiaan.
Setelahnya, mulai banyak laki-laki yang memberikan coklat untuk perempuan yang disukainya sebagai bentuk kasih sayang. Berbagai jenis coklat juga terus berkembang. Para penjual coklat pun terus berinovasi dan menjual coklat mereka pada hari kasih sayang.
5 Alasan Coklat Identik dengan Hari Valentine

1. Coklat sebagai Simbol Cinta
Kepercayaan dan keistimewaan coklat sebagai anugerah dari Dewa pada zaman Maya dan Aztec menjadikan coklat sebagai simbol yang mewakili perasaan.
Keterlibatan yang kuat dari kedua budaya tersebut dengan coklat memberikan warisan budaya tentang coklat sebagai simbol cinta dan kehangatan. Hal ini membantu persepsi masyarakat saat ini mengenai coklat sebagai sesuatu yang bermakna.
Simbol ini memberikan kesempatan pada para pria maupun wanita untuk memberanikan diri mengungkapkan rasa cintanya.
2. Coklat Memiliki Efek Emosional Positif
Rasa pahit dengan sedikit manis dari coklat mampu membuat seseorang merasa lebih bahagia dan meningkatkan mood positif.
Dari segi ilmu pengetahuan, coklat memiliki efek emosional positif yang telah diakui dan diamati oleh penelitian. Rasa yang lezat dan tekstur yang memuaskan dari coklat mampu memicu reaksi emosional yang menggembirakan.
Hasil penelitian dari Nutrients (2013) menunjukan bahwa konsumsi coklat dapat meningkatkan produksi endorfin dan serotonin dalam tubuh. Keduanya merupakan zat-zat kimia yang terkait dengan perasaan bahagia dan kesejahteraan.
Zat kimia ini mampu memberikan efek relaksasi dan menghilangkan stres. Hal ini membuat coklat menjadi hidangan populer untuk mengatasi suasana hati yang buruk. Tidak hanya mengonsumsinya, memberikan atau menerima coklat juga mampu menciptakan hubungan emosional yang positif antarindividu.
3. Coklat Dipercaya sebagai Makanan Afrodisiak
Selain memiliki efek emosional yang positif, coklat juga dipercaya mengandung zat afrodisiak. Afrodisiak adalah zat yang dapat meningkatkan gairah seksual dan daya tarik romantis.
Pada budaya Aztec, konon, coklat dapat meningkatkan hasrat romansa. Kepercayaan ini menciptakan tradisi Valentine di mana para pria mulai memberikan coklat kepada pasangan untuk merangsang rasa cinta.
Namun, dalam penelitian saat ini, afrodisiak pada coklat masih menjadi kontroversi. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan kandungan lain yang mampu meningkatkan gairah seksual.
Misalnya, adanya senyawa fenitelamin untuk merangsang pelepasan endorfin dan serotin sehingga menciptakan suasana hati yang positif.
Pelepasan zat-zat tersebut diyakini mampu meningkatkan hasrat dan gairah untuk melakukan hal-hal yang romantis. Oleh sebab itu, coklat masih sering dijadikan sebagai hadiah Valentine.
4. Coklat Baik Untuk Kesehatan
Tidak hanya memiliki efek emosional positif, coklat dengan kadar kakao tinggi juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Semakin gelap warna coklatnya, semakin baik untuk kesehatan.
Coklat hitam mengandung antioksidan yang kuat seperti flavonoid, polifenol, dan katekin. Zat-zat kimia ini dapat membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dalam tubuh.
Tidak hanya itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa coklat hitam dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi coklat hitam dengan teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Dengan begitu, saluran jantung lebih sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Manfaat lainnya dari mengonsumsi kakao dengan cara yang tepat adalah menurunkan risiko diabetes, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan mood.
5. Faktor Pemasaran Coklat yang Mengakar
Industri coklat yang memanfaatkan hari Valentine sebagai bentuk mempromosikan produk mereka telah terjadi sejak 1800-an. Berbagai cara seperti menggunakan kemasan yang spesial, diskon khusus, hingga edisi khusus terus dikeluarkan setiap kali menjelang hari Valentine.
Pemanfaatan coklat dengan mengasosiasikannya sebagai simbol cinta dan kasih sayang membuat coklat memiliki branding sebagai makanan khas Valentine. Kampanye para pemilik produk coklat dengan branding romantis pada hari Valentine semakin membuat coklat menjadi hadiah favorit untuk pasangan.
Sudah Tahu Alasan Mengapa Coklat Identik dengan Valentine, kan?
Yups, pada intinya, coklat yang kita kenal berasal dari biji kakao ini memang sudah identik sebagai simbol cinta dan kemewahan sejak zaman dahulu. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para produsen coklat untuk mempromosikan coklat mereka pada hari Valentine.
Apalagi, coklat dengan kadar kakao tinggi juga memiliki segudang manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan cara yang tepat. Tentu hal ini menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan inovasi coklat dan terus mempromosikannya pada momen romantis, seperti Valentine.