Asal-usul Seblak, Hidangan Gurih nan Nagih

Asal usul seblak

Memasuki musim hujan, paling enak makan yang gurih, pedas, dan hangat gak, sih? Ada, nih, makanan asal Jawa Barat yang mungkin kamu suka. Seblak! Meskipun banyak yang mengatakan bahwa seblak berasal dari Bandung, Jawa Barat, tapi hingga kini asal-usul seblak juga masih banyak diperdebatkan, lho. Simak sejarah asal-usul seblak di sini, yuk!

Asal-usul Seblak

Asal-usul Seblak: Indonesian Traditional Food
shutterstock.com/Ketut Mahendri

Asal-usul Nama Seblak Berasal dari Bahasa Sunda

Seblak merupakan hidangan ringan yang bahan utamanya berupa kerupuk mentah yang telah direndam dan direbus hingga kenyal. Biasanya, kerupuk ini dipadukan dengan bakso, sosis, potongan ayam, telur, dan sebagainya. Bumbu utama yang khas dari seblak adalah kencur. Rasa kencur dipadukan dengan cabai dan rempah lainnya pada seblak menghasilkan rasa yang cukup nyegrak

Hal ini juga yang membuat banyak orang beranggapan bahwa asal nama seblak berasal dari bahasa Sunda. Sebab, arti nama “seblak” atau “nyeblak” dalam bahasa Sunda adalah mengagetkan. Ada juga yang beranggapan bahwa seblak berasal dari kata “segak” atau “nyegak” yang artinya menyengat.

Penamaan yang berarti “mengagetkan” atau “menyengat” ini tentu berhubungan dengan rasa bumbu kencur atau cikur yang cukup kuat. Bahkan, bumbu seblak juga biasanya dibuat dengan cukup pedas, lho. Penamaan ini sangat sesuai dengan karakter seblak yang bikin “kaget” karena rasa pedas dan gurihnya. 

Meski begitu, sebenarnya, level pedas pada seblak bisa disesuaikan dengan kemampuan lidah kalian masing-masing, ya. Hal ini pula yang menjadikan seblak sebagai hidangan yang banyak disukai oleh berbagai kalangan. 

Jika nama seblak berasal dari bahasa Sunda, apakah seblak juga berasal dari daerah masyarakat Sunda? 

Seblak Berasal dari Jawa Barat

Banyak yang mengatakan bahwa asal-usul seblak berasal dari Bandung, Jawa Barat. Tetapi, hingga kini belum ada bukti tertulis mengenai asal-usul seblak. Yang jelas, makanan sejenis seblak sebenarnya sudah ditemukan sejak dulu. 

Makanan sejenis seblak sudah ditemukan di tanah Parahyangan sejak zaman kemerdekaan. Misalnya di Garut, ditemukan hidangan bernama kerupuk leor. Hidangan ini memiliki arti kerupuk lemas. Dari bahan utamanya yang berupa kerupuk saja sudah mirip dengan seblak yang kita tahu. 

Tidak hanya di tanah Parahyangan, di Sumpiuh, Jawa Tengah, juga ditemukan makanan sejenis seblak yang disebut kerupuk godok. Dalam bahasa Indonesia, kerupuk godok memiliki arti kerupuk rebus.

Meski memiliki bahan utama yang mirip, yakni kerupuk yang lemas atau direbus, baik hidangan kerupuk leor maupun kerupuk godok berbeda dengan seblak. Sebab, seblak memiliki satu bumbu unik yang khas dalam pembuatannya, yaitu kencur atau cikur. Keberadaan bumbu ini tentunya menciptakan rasa yang istimewa untuk seblak. 

Olahan kerupuk seblak ini semakin berkembang di tanah Parahyangan. Tidak hanya Garut, banyak juga yang mulai mengolah kerupuk menjadi makanan, seperti di Cianjur, Tasikmalaya, Cimahi, hingga Bandung. Oleh sebab itu, seblak identik sebagai makanan khas Jawa Barat. Dengan kata lain, seblak berasal dari Jawa Barat.

Kenapa Kerupuk Menjadi Bahan Utama pada Seblak?

Beberapa sumber mengatakan bahwa asal-usul seblak disebabkan oleh adanya persediaan kerupuk yang melimpah di Jawa Barat. Mereka menyakini bahwa kerupuk yang digoreng lebih enak jika menggunakan kerupuk yang baru dibuat daripada kerupuk yang sudah lama disimpan. Hal ini menyebabkan adanya penumpukan bahan kerupuk yang berlebihan. Masyarakat pun mulai mengolahnya dengan berbagai kreasi salah satunya seblak. 

Selain itu, pendapat lain mengungkapkan bahwa penggunaan kerupuk disebabkan oleh produksi tepung tapioka yang melimpah. Hal ini dikutip melalui Kompas.com, Fadly Rahman, sejarawan kuliner, mengungkapkan bahwa Jawa Barat merupakan sentra produksi tepung tapioka. Oleh sebab itu, banyak ragam kuliner berupa aci-acian yang populer di Jawa Barat, termasuk seblak yang menggunakan kerupuk aci untuk isiannya.

Seblak Ditemukan Sejak Tahun 1990-an

Seblak ditemukan di Jawa Barat sejak tahun 1990-an dan mulai populer dari tahun 2000-an. Kemunculan seblak ini merupakan bentuk asli kreativitas masyarakat Sunda dengan memanfaatkan bahan baku yang berlimpah di Jawa Barat. 

Bisa dikatakan bahwa masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang menemukan dan membuat hidangan seblak. Kreativitas masyarakat Jawa Barat ini berhasil menciptakan hidangan yang populer dengan rasa gurih, pedas, dan lezat hingga tetap eksis saat ini.

Dengan mengombinasikan bumbu-bumbu khas yang ikonik, seblak menjadi makanan populer yang banyak disukai berbagai kalangan. Saat ini, kamu dapat melihat berbagai variasi olahan seblak dengan berbagai isian, lho. Bisa pilih sesuai seleramu. 

Kamu juga dapat menemukan penjual seblak dengan mudah di Jawa Barat. 

Ciri Khas Seblak

Ciri khas seblak - seblak dengan kerupuk mawar putih
stock.adobe.com/Ika Rahma

Sebagai makanan unik khas Sunda atau Jawa Barat, tentunya seblak memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bahan maupun penyajian. Berikut ini beberapa ciri khas dari seblak yang wajib kamu ketahui. 

1. Menggunakan Kencur

Bumbu seblak yang wajib ada sekaligus menjadi ciri khas dari seblak adalah kencur. Kencur atau cikur (dalam bahasa Sunda) adalah tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai rempah-rempah. 

Kencur memiliki aroma yang kuat dan menyeruak. Selain itu, sebagai keluarga terdekat jahe, kencur juga memiliki rasa pahit dan pedas. Kencur juga diketahui memiliki berbagai khasiat, seperti antiradang, mengobati diare, meningkatkan nafsu makan, hingga meredakan sakit tenggorokan. 

Rasa kencur yang khas ini menjadi bumbu istimewa pada olahan seblak. Dipadukan dengan bawang merah, bawang putih, cabai, garam, gula, dan bumbu lainnya, membuat rasa seblak semakin lezat.

2. Pakai Isian Kerupuk 

Kerupuk merupakan isian seblak yang sekaligus menjadi ciri khas dari hidangan seblak. Kerupuk yang digunakan biasanya direndam dengan air sebelum akhirnya direbus. Dengan begitu, tekstur yang dihasilkan akan lunak dan kenyal.

Pilihan kerupuk yang paling banyak digunakan sebagai isian seblak adalah kerupuk aci (oranye), kerupuk mawar putih, atau kerupuk bawang. Kamu juga dapat menggunakan kerupuk lainnya, ya. Tentunya, rasa seblak juga dapat berubah sesuai dengan kerupuk atau bahan-bahan yang digunakan.

3. Seblak Biasanya Memiliki Tekstur Kenyal

Salah satu keunikan lainnya dari seblak adalah memiliki tekstur yang kenyal dan lembut. Tekstur ini didapatkan melalui bahan-bahan, seperti kerupuk yang memiliki tekstur kenyal ketika direbus.

Selain itu, untuk mempercepat proses perebusan bahan seblak yang kering, seperti kerupuk seblak, makaroni kering, dan lainnya, kamu dapat merendamnya terlebih dahulu sebelum direbus. Biasanya, kerupuk seblak memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk direndam di air biasa. Jika sudah direndam, kamu tidak perlu merebusnya terlalu lama.

Untuk menambah tekstur selain kenyal yang didapatkan dari kerupuk dan bahan kering lainnya, kamu juga bisa menambahkan bahan lain dengan tekstur lain. Misalnya, menambahkan sayuran, potongan sosis dan bakso, ceker, hingga telur.

Tekstur yang dihasilkan dari perpaduan ini akan kenyal, renyah, namun lembut dan terasa lezat.

4. Memiliki Rasa Gurih dan Pedas

Salah satu kenikmatan yang dicari dari seblak adalah rasa gurih dan pedasnya. Selain dengan bumbu kencur, seblak juga dimasak dengan berbagai rempah lainnya, seperti cabai, bawang putih, bawang merah, gula, dan garam sehingga rasanya gurih dan pedas.

Akhir-akhir ini juga populer menu seblak dengan berbagai level pedas, lho. Kamu dapat memilih seberapa pedas seblakmu. Bagi para pecinta pedas, pemilihan level seperti ini tentu sangat menyenangkan, ya.

Akan tetapi, untuk kamu yang tidak suka pedas, jangan khawatir! Kamu juga bisa membuat seblak tidak pedas, namun tetap gurih dan lezat.

Jenis-jenis Seblak

Asal-usul seblak: Ilustrasi Seblak Kering
Ilustrasi Seblak Kering (Instagram.com/yackikuka)

Seiring berkembangnya kreativitas masyarakat Jawa Barat dalam membuat seblak, kini terdapat banyak sekali variasi seblak yang dapat dicoba. Meski begitu, secara garis besar, seblak dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni seblak kering dan seblak basah. 

1. Seblak Kering

Seblak kering atau sering juga disebut sebring merupakan varian seblak yang berbentuk camilan. Jenis seblak kering ini biasanya dijual dalam bentuk kemasan dengan berbagai varian rasa dan tingkat kepedasan. Seblak kering yang banyak dijual biasanya berbentuk kerupuk yang digoreng kering dan diberi bumbu seblak bubuk. 

Kamu mungkin dapat membayangkan bakso goreng (basreng) untuk hidangan seblak kering ini. Sebab, penyajiannya seperti bakso goreng, namun umumnya menggunakan kerupuk sebagai bahan utamanya. Seblak kering menjadi hidangan favorit di kalangan pecinta camilan pedas. 

Dengan tekstur yang renyah dan garing, serta rasa yang gurih-pedas, seblak kering cocok menjadi camilan ringan untuk menemanimu bekerja.

2. Seblak Basah

Berbeda dengan seblak kering, seblak basah merupakan hidangan seblak yang disajikan dengan kuah. Varian dari seblak basah juga cukup banyak. Mulai dari seblak makaroni, seblak ceker, seblak tulang ayam, seblak bakso, seblak aci, seblak kikil, dan lain sebagainya.

Kamu dapat menyesuaikan sendiri isian dari seblakmu untuk seblak basah ini. Semakin banyak isian yang kamu pilih, tentunya semakin banyak tekstur dari seblak yang dapat kamu rasakan. Tidak hanya kenyal dari kerupuk seblak, mungkin kamu akan mendapatkan tekstur halus dari sosis atau makaroni pada isian seblakmu.

Dengan kuah yang segar dan pedas, seblak basah cocok banget disantap kala stres melanda.

Cara Membuat Seblak

Salah satu resep seblak yang lagi viral yang bisa kamu coba di rumah, yaitu seblak coet ala Rafael Tan. Yuk, simak cara membuat seblak coet viral ini. Mudah banget!

Bahan-bahan Seblak Coet

  • 250 gr kerupuk mawar putih
  • 10 buah cabe rawit merah
  • 20 buah cabe rawit hijau
  • 2 batang daun bawang
  • 3 siung bawang putih
  • 2 ruas jari kencur
  • ½ sdt kaldu bubuk
  • ½ sdt penyedap/micin
  • 1 sdt gula pasir
  • ½ sdt garam
  • minyak goreng secukupnya

Cara Membuat Seblak Coet

  1. Siapkan bahan-bahan.
  2. Rendam kerupuk mawar putih dengan air biasa selama kurang lebih 20 menit.
  3. Siapkan cobek, lalu masukkan bumbu seblak: cabe rawit merah, cabe rawit hijau, bawang putih, kencur, kaldu bubuk, penyedap rasa, gula pasir, dan garam.
  4. Ulek kasar semua bumbu seblak.
  5. Panaskan minyak di atas wajan.
  6. Tambahkan irisan daun bawang ke dalam cobek.
  7. Jika minyak sudah panas, siram minyak panas ke cobek yang berisi ulekan bumbu seblak.
  8. Aduk rata minyak, bumbu seblak, dan daun bawang.
  9. Kemudian, rebus kerupuk hingga matang, lalu tiriskan.
  10. Masukkan kerupuk rebus ke dalam cobek, lalu aduk sampai bumbunya merata.
  11. Seblak coet siap disajikan.

Itulah Asal-usul Seblak

Nah, itu dia asal-usul seblak yang merupakan kreativitas masyarakat Jawa Barat. Kalau kamu ingin mencoba makanan khas Sunda yang satu ini jangan lupa untuk request tingkat kepedasan sesuai lidahmu, ya!

Kalau ingin menikmati kelezatan seblak, namun malas memasaknya sendiri, kamu dapat pergi ke berbagai kedai seblak di kotamu! Beberapa restoran seblak yang populer, yaitu seblak jeletot, seblak mewek, hingga seblak smaput.

Harga yang ditawarkan juga cukup affordable. Hanya dengan Rp15.000 sampai Rp30.000 saja kamu sudah dapat menikmati semangkuk seblak yang hangat. Nikmat banget dimakan saat sedang musim hujan.

1 thought on “Asal-usul Seblak, Hidangan Gurih nan Nagih”

  1. Pingback: Review Menu Seblak Mewek, Seblak Murah Meriah • Teman Kuliner

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top