Makan mie instan sudah jadi hal umum di antara masyarakat Indonesia, kan? Menurut World Instant Noodles Association, konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 14,54 miliar porsi pada tahun 2023. Jumlah ini bahkan membawa Indonesia menjadi urutan ke-2 dengan konsumsi terbanyak! Nah, sebagai makanan sehari-hari, tentunya persaingan mie instan pun semakin meningkat. Hingga akhirnya muncul mie bangladesh yang memiliki racikan bumbu khas sendiri dan rasa yang gurih. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai sejarah mie bangladesh, resep, dan bedanya dengan mie aceh.
Apa itu Mie Bangladesh?
Mie Bangladesh adalah hidangan khas dari Medan, Indonesia, yang terkenal dengan cita rasanya yang pedas dan gurih. Meskipun namanya “Bangladesh,” hidangan mie ini tidak ada hubungannya dengan negara tersebut, ya. Nama ini lebih merujuk pada kreativitas lokal dalam memberikan nama unik yang menarik perhatian.
Mie viral ini punya karakteristik mie yang “nyemek”. Mie nyemek adalah mie yang dihidangkan dengan sedikit kuah, namun tetap kental. Tekstur ini memberikan rasa yang berbeda dengan mie kuah ataupun mie goreng biasa.
Selain itu, hal lain yang membuatnya disukai banyak orang tentu adalah rasanya yang khas. Yups, Mie Bangladesh dimasak dengan bumbu rempah khas Aceh. Racikan bumbunya mencakup bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kunyit, jahe, ketumbar, jintan, merica, dan kemiri yang ditumis hingga harum. Campuran ini kemudian dilengkapi dengan bumbu bawaan mie instan sehingga rasanya menjadi lebih gurih, kaya, dan penuh rempah.
Sebagai pelengkap, Mie Bangladesh biasanya disajikan dengan telur setengah matang serta sayuran seperti kol, tauge, atau sawi hijau. Sayuran ini menambah tekstur dan kesegaran pada Mie Bangladesh. Cita rasa pedas dengan perpaduan tekstur dan aroma yang khas membuat hidangan ini disukai masyarakat.
Baca juga: Melacak Sejarah Bakso, Kuliner Rakyat yang Mendunia
Sejarah Mie Bangladesh

Sejarah Mie Bangladesh bisa ditelusuri melalui namanya yang unik. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, meski namanya mengandung kata “Bangladesh”, namun nama ini tidak ada hubungannya dengan negara tersebut. Namun, kenapa namanya Mie Bangladesh?
Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti mengapa namanya Mie Bangladesh. Hingga saat ini, berbagai cerita dan spekulasi terus berkembang mengenai nama Bangladesh ini.
Salah satu versi yang paling populer adalah bahwa nama ini berasal dari pemilik warung pertama yang menciptakan hidangan tersebut di Medan. Pemilik warung ini dikenal dengan panggilan “Bang Lades,” yang oleh masyarakat setempat kemudian diucapkan cepat menjadi “Bangladesh.”
Versi lain mengaitkan nama ini dengan sebuah warung legendaris di Lhokseumawe, Aceh, milik seorang pria bernama Bang Lah Delima Sigli. Nama panjangnya disingkat menjadi “Banglades,” dan hidangan ini mulai dikenal dengan sebutan tersebut.
Namun, menariknya, ada juga yang menyatakan kalau di Medan sendiri, Mie Bangladesh sebenarnya tidak sering disebut dengan nama tersebut. Penduduk setempat lebih sering menyebutnya sebagai “mie biasa” atau “mie instan.” Nama “Mie Bangladesh” tampaknya lebih populer di media sosial atau di luar Medan, di mana nama tersebut digunakan untuk membedakannya sebagai hidangan khas dari daerah tersebut.
Baca juga: Apa Itu Mie Jjampong? Mengenal Mie Seafood Pedas Korea
Perbedaan Mie Bangladesh dengan Mie Aceh

Nah, meskipun sama-sama menggunakan bumbu rempah khas Aceh, tapi ada perbedaan antara Mie Bangladesh dan Mie Aceh tentunya, ya. Berikut ini beberapa perbedaanya.
1. Jenis Mie
Jenis mie yang digunakan pada kedua hidangan ini tentu berbeda. Mie Bangladesh populer dengan menggunakan mie instan, sedangkan Mie Aceh menggunakan mie kuning basah yang tebal.
2. Kuah Mie
Meskipun sama-sama disajikan dengan agak nyemek, Mie Bangladesh biasanya memiliki kuah yang sangat sedikit dan lebih kental, terutama karena adanya campuran telur yang membuat kuahnya lebih pekat dan menyatu dengan mie. Sementara itu, Mie Aceh umumnya disajikan dengan kuah yang sedikit lebih banyak dan lebih encer. Selain itu, Mie Aceh juga ada yang disajikan dengan cara digoreng biasa sehingga tidak memiliki kuah.
3. Isian
Selain dua hal di atas, isian dari kedua mie ini juga biasanya berbeda. Umumnya, sebagai mie instan, Mie Bangladesh lebih sering disajikan dengan telur dan sayur. Sementara itu, pendamping hidangan Mie Aceh lebih lengkap bahkan bisa dengan berbagai isian, seperti daging sapi, daging kambing, hingga seafood.
Kamu Sudah Pernah Coba Mie Bangladesh Belum?
Nah, itu dia sejarah Mie Bangladesh yang banyak viral dan populer ini. Kini, kamu bisa menemukan Mie Bangladesh di beberapa warkop atau warmindo di sekitarmu, lho! Bahkan, ada juga warung mie yang khusus menyediakan Mie Bangladesh, seperti Warmindo Agam di Jakarta! Jadi, sudah pernah coba belum, nih?
Baca juga: Mengulas Sejarah Carbonara, Makanan Otentik dari Italia!